Pada tanggal 20 adalah hari ketiga kami berada di dusun
bengkak, dan sudah ada hal-hal ato bisa dibilang kejadian-kejadian tak terduga
khususnya datang dari ria. Well, hari itu ane memutuskan buat pijet untuk
mengurangi pembengkakkan yang terjadi. Pukul 11.40 an kami berangkat kerumah pak rt 1
dan langsung diantar bu rt menuju mbah tukang pijet. Rupanya selain di pejet
ane juga di kata-katain nih bagian yang dipijet. Yaa sejenis jampi-jampi gitu
kata-katanya. Iih ngeri juga niih ane, apalagi depan rumah ada anjing
berkeliaran pula.
Dan para pengantar kami (aku dan risqy) pergi ke mushola
untuk mengambil gambar keadaan mushola untuk di dokumentasikan.
Hari itu berjalan lancer seperti biasa, tidak ada hal aneh
yang terjadi. All is well J
Dan kita lanjut saja di hari berikutnya yaitu tanggal 21
juli 2013 dimana hari itu adalah hari minggu. Setelah ane putuskan untuk
mencuci baju, teman-teman pada ngajakin ke pantai parang racuk. Well, akhirnya kita
berenam siap-siap yaitu adi, bang yoy, ahlan, dian, nurma dan ria. Dan entah
awalnya gimana, nurma mendekati ku dan menunjukkan kalo ada hewan kecil
menempel dirok ku. Kyaa kyaa kyaa kyaaaaaaaaaaaaa !!! aku seketika menjerit ketakutan.
Bagaimana tidak, ane paling takut ama hewan kecil-kecil begituan. Eh bukan
takut cumin gelid an ngeri. Dan ternyata ada yang merekam suara jeritanku dalam
ingatannya. Dengan suara yang berbeda sedikit yaitu ciiaat ciiat ciiat
ciiiiiiaaaaatttt. Finally, semua tau dan menggunakan kata ciat ciat untuk
sekedar meledek atau apalah namanya.
Sampai di parang racuk udara segar menyelip di setiap
bagian tubuh. Segar sekali. Sampai batas pandang pun telah di suguhi pemandangan
yang menarik sangat dari sang Kholiq. Subhanallah, nikmat Tuhan my yang mana
yang kau ingkari. Parang racuk ini adalah tebing yang dibawahnya langsung ombak
yang besar menghantam. Karena pembiasan dari matahari, terjadilah pelangi
sekejap di atas ombak yang menghantam karang. Air laut yang membentang biru,
rumput yang terlihat segar dan hijau, bebatuan yang tetap kokoh, karang yang
nampak keras, telah membius kami semua dengan segala keindahannya. Kata-kata
masih kurang untuk mengungkapkan keindahan itu.
Yah, itu hari minggu pertama di gunung kidul dengan segala
keindahannya.
See u next chapter J
0 Komentar to “Cerita KKN chapter 5”