EARTH HOLE

  • Digg
  • Del.icio.us
  • Reddit
  • RSS


Disebuah pekarangan rumah yang tidak terlalu luas yang ditumbuhi beberapa pohon besar dan beberapa bunga yang indah disekeliling pagar terdapat sebuah lubang besar yang dinamakan earth hole yang cukup besar untuk seekor kucing hamil masuk ke dalamnya. Mungkin untuk menghangatkan badannya dan kandungannya tentu saja. Tapi tidak ada kucing hamil disekitar rumah itu, hanya ada kucing jantan dan teman-temannya.

Semua binatang yang melintasi pekarangan itu penasaran dengan lubang besar itu. Sebenarnya dari mana datangnya lubang itu? Siapa yang membuatnya? Dan menuju kemanakah lubang itu akan membawa mereka? Tak ada satupun dari mereka yang mengetahuinya.

Dan pada suatu siang yang cukup dingin, seekor ular melintasi halaman rumah itu dan melihat lubang besar itu. "Lubang apa ini?"

Sang kucing jantan mendekatinya dan menyapanya. "Hey ular, ini adalah earth hole. Lubang besar yang muncul secara misterius, bahkan tidak ada diantara kami yang mengetahuinya." Ujar sang kucing dan menoleh pada tikus, ayam, kambing, dan bebek yang ikut mendekati sang ular.

"Iya, lubang besar itu sangat misterius." Ucap tikus membenarkan sang kucing.

"Benarkah itu? Aku jadi ingin memasukinya dan membuktikan apa yang ada di dalam sana." Kata sang ular. Kepalanya sudah mulai memasuki lubang besar itu.

"Tunggu ular, apa kau yakin tidak takut?" Tanya sang kucing menghentikan ular.

"Aku tidak takut pada apapun. Jadi biarkan aku mengecek lubang ini."

Kemudian sang ularpun memasuki lubang itu. Sang kucing, tikus, ayam, kambing, dan bebek hanya memandangi dengan rasa miris.

Beberapa jam telah berlalu, tapi ular masih belum keluar juga. Semua binatang memasang muka khawatir dan cemas.

"Apa yang terjadi dengan si ular? Kenapa dia belum juga kembali?" Tanya tikus pada sang kucing.

"Mana kutahu. Kita tunggu saja dia beberapa saat lagi." Ujar kucing menenengkan kawan-kawannya.

"Tidak bisa, aku semakin cemas saja. Aku penasaran apa yang ada di dalam sana sebenarnya. Aku ingin menyusul ular. " Kata tikus dengan lantangnya tanpa gentar.

"Tikus, apa yang kau pikirkan! Itu adalah earth hole, mana mungkin kau berani memasukinya. " Cegah bebek menghentikan tikus.

"Iya, apalagi di dalam sana ada ular. Kau tidak takut masuk kesana ?" Si ayam meyakinkan.

"Tidak! Aku sudah tidak tahan lagi, aku sungguh penasaran apa yang ada di dalam sana. Aku mau pergi sekarang." Akhirnya si tikus memasuki earth hole tanpa diijinkan kawan-kawannya.

"Kucing bagaimana ini? Walaupun tikus suka mengambil jatah makanku, dia tetap temanku." Ujar ayam mulai cemas.

"Tenanglah ayam, tikus sudah sering berlari cepat. Jadi kalau ada apa-apa dia pasti bisa mengatasinya." Ujar kucing.

Beberapa jam telah berlalu, beberapa haripun telah lewat, tapi ular dan tikus belum juga kembali. Semua binatang semakin cemas. Setiap hari mereka menengok earth hole dan memanggil si tikus dan ular, tapi tak ada yang menjawabnya.

"Aku akan menyusul tikus masuk! Aku sudah tidak tahan lagi menunggu hal tidak jelas seperti ini." Ucap ayam tanpa bisa dihentikan siapapun.

Akhirnya setelah ular yang masuk ke earth hole, kemudian tikus, dan sekarang ayam. Kucing hanya mengeong kesal dengan semua ini. Padalah sebelum ular datang, semua kawan-kawannya takut memasuki earth hole bahkan untuk mendekatinya saja mereka ketakutan. Jika ada binatang lain yang mencoba mendekatinya mereka selalu berkata. "Itu earth hole yang tak tahu akan membawamu kemana." Dan hanya dengan begitu binatang-binatang langsung menjauhinya. Tapi ternyata tidak untuk kali ini, ular sungguh hewan yang berani.

"Kucing, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya kambing.

"Sepertinya aku akan masuk ke earth hole untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi di dalam sana." Kata sang kucing tegas.

"Tapi kau lihat, kawan-kawan kita tidak kembali lagi setelah memasuki earth hole itu." Bebek berkata untuk mencegah temannya menghilang.

"Tidak bisa aku biarkan semua ini terjadi. Aku harus turun. Apapun yang terjadi kalian tunggu aku disini. Kalau beberapa hari aku tidak kembali, anggap saja aku sudah pergi jauh, jadi tutup lubang ini dan jangan pernah memasukinya." Pesan sang kucing.

"Apa yang kau bicarakan kucing?" Teriak kambing.

"Kau ingin kami mengubur kalian di dalam sana?" Tanya bebek lagi.

"Iya, aku ingin kalian tetap disini saja. Mengerti!" Kata kucing dengan lantang. Tubuhnya sudah mulai memasuki earth hole yang gelap.

Lubang besar yang cukup untuk dimasuki seekor kucing hamil tidak membuat sang kucing merasa sempit memasuki lubang itu. Di dalam sungguh sangat gelap sekali. Tapi kemampuan kucing melihat dikegelapan adalah kelebihannya. Dia sudah terbiasa dengan sekitarnya dan berjalan menyusuri lorong. Diujung lorong tampak ada sesuatu yang sedang diam tak bergerak, tapi nafasnya terdengar jelas oleh sang kucing.

"Apa yang kau lakukan disini ular?" Tanya kucing dengan lantang. Membuat sang ular terbelalak kaget dan terbangun dari tidurnya.

"Oh hai kucing. Kau datang kemarin untuk mengunjungiku? Atau kau khawatir denganku?" Kata ular dengan santainya.

"Dimana tikus dan ayam?" Tanya kucing dengan memicingkan matanya.

"Oh kau mencari mereka? Mereka sudah ada di dalam perutku. Lihat tulang-tulang di sekitarmu itu." Tunjuk ular ke arah kaki kucing dengan ekornya.

Mata kucing menunduk mengamati kakinya yang bersebelahan dengan tulang-tulang berserakan. Tiba-tiba amarahnya memuncak. "Jadi kau diam disini hanya untuk memancing makanan masuk! Jadi kau berpura-pura pergi jauh dan membuat kawan-kawanku penasaran dengan apa yang terjadi demganmu! Dasar kau licik!" Teriak kucing yang tak dapat lagi membendung amarahnya.

Si ular tertawa lepas. "Hahaha... Hahaha... Aku tidak meminta mereka menemuiku, itu salah mereka sendiri."

Sang kucing membalikkan badannya dan berteriak "Kentut no jutsu!"

"Apa yang kau laku..." Tubuh si ular terkulai di tanah dan pingsan.

Sang kucing kemudian lari keluar lubang dengan sekuat tenaga. Sesampainya diluar lubang teman-temannya sudah menunggunya. Sang kucing langsung mengambil bebatuan terdekat dan memasukkanya ke earth hole. Teman-temannya bingung.

"Apa yang terjadi?" Tanya kambing.

"Cepat bantu aku menutup lubang ini. Nanti akuceritakan semuanya setelah lubang ini benar-benar terkubur." Terang kucing masih membawa batu-batu kecil ke lubang itu.

Bebek dan kambing ikut membantu menimbun lubang itu dengan tanah disekitar lubang. Mereka mengeruk dengan kaki mereka. Beberapa saat kemudian lubang besar itu sudah lenyap. Sudah menjadi timbunan tanah dan bebatuan. Kemudian kucing menceritakan semuanya pada mereka berdua. Setelah hari itu, sudah tidak ada lagi cerita tentang earth hole lagi.

0 Komentar to “EARTH HOLE ”

Posting Komentar

Powered By Blogger